1. Banyak kekerasan terjadi dalam masyarakat. Penculikan, pembunuhan, pemerkosaan, namun tidak terlihat tindakan yang nyata dari aparat penegak hukum. Seperti ada pembiaran.
Malah dalam setiap kekerasan sebelum ditemukan pelaku, sering diarahkan, kemungkinan pelakunya adalah mantan kombatan GAM yang tidak puas dengan pemimpin mereka yang telah duduk di pemerintahan.
2. Banyak sekali sabu-sabu dan ganja yang beredar di Aceh. Luar biasa. Ada penangkapan, tetapi semua pemain kecil. Belum pernah ditangkap pemilik modal, atau backing di belakang mereka.
Puluhan ton ganja Aceh, ditemukan di seluruh Indonesia. Bagaimana bisa keluar dari sana?
Baru-baru ini, ada beberapa pelaku, katanya melarikan diri dari penjara maximum security BNN di Jakarta. Untuk menutupi kelemahan dan sandiwara, para penegak hukum mengatakan bahwa mereka dari kelompok mantan kombatan GAM.
3. Adanya pihak yang terus-menerus bekerja untuk mengadu-domba berbagai elemen di Aceh, baik dalam pemerintahan, organisasi keagamaan, dan lain-lain, untuk menunjukkan bahwa kondisi Aceh itu buruk. Perdamaian itu tidak menguntungkan.
Aceh harus ribut lagi. Mantan kombatan harus melawan bekas pimpinan mereka, sebab mereka tidak membawa kesejahteraan. Demikian pula dimainkan isu agama, dan ditimbulkan perbedaan-perbedaan.
Wahai semua mantan kombatan dan anggota GAM, kembalilah bersatu dalam melawan pembusukan. GAM wajib lurus, organisasinya harus kuat dan harus kembali menjadi motor penggerak untuk mencapai kemakmuran di Aceh.
Salam damai.
Member fo GAM
0 komentar:
Post a Comment