Thursday, March 4, 2021

10:02 AM

Pasukan GAM Meusaboh Se-Aceh





Informasi - GAM - Pasukan GAM meusaboh Se-Aceh menanggapi ada isue bahwatgl 26 Maret 2021 ada ajakan demo besar-besaran untuk menggulingkan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar. Menurut Ramli ajakan demo tersebut tidak jelas sumbernya siapa penanggung jawabnya dan apa tujuannya.



Menurutnya aksi ajakan demo tersebut jangan dikait-kaitkan dengan nama GAM, apa lagi mengatas namakannya sebagai “lanjutan perjuangan peninggalan Almarhum Dr. Teungku Tjhik Hasan Muhammaf Di Tiro.

Pasukan GAM Meusaboh Se-Aceh meminta kepada pihak-pihak yang tidak puas dengan perdamaian Aceh saat ini janganlah menciptakan permasalahan adudomba sesama GAM dan jangan mengadudomba rakyat Aceh dengan petinggi GAM, serta jangan memprofokasi rakyat dengan mengkambing hitamkan perjuangan GAM.

Untuk mencari informasi lebih jelas Ramli telah berusaha menghubungi Teungku H. Bakhtiar Abdullah, jubir GAM dalam dan luar negri dan para juru runding GAM yang lain, tentang adanya aksi kudeta yang akan diadakan pada 26 Maret 2021 itu.

Semua para anggota Tim Perundingan GAM di Helsinki, menyatakan tidak tahu menahu tentang hal tersebut, dan sama sekali tidak mendukung aksi profokasi itu. Tgk Ramli sudah menghubungi Teungku H Bakhtiar Abdullah di Stockholm, Swedia, dan yang berada di Aceh: M. Nur Djuli, Shadia Marhaban, dan Munawar Liza Zainal. Demikian juga tokoh GAM dalam perundingan-perundingan Damai sebelumnya:
Teuku Kamaruzzaman.

Pasukan GAM Meusaboh Se-Aceh meminta kepada seluruh anggota masyarakat Aceh agar tidak terpengaruh oleh aksi-aksi profokasi yang tidak jelas visi dan misi sehingga terjadi perpecahan di kalangan sesama rakyat Aceh.

Rakyat Aceh sudah sangat dewasa dan bijaksana dalam menanggapi dan mengambil tindakan bersangkutan masalah-masalah perjuangan mengingat usia perjuangan Aceh sudah memasuki 45 tahun.

Pasukan GAM Meusaboh Se-Aceh itu selanjutnya meminta kepada semua para juru runding GAM supaya bersatu dan kompak dalam masa perdamaian ini, seperti di waktu melakukan perundingan dulu, mengingat selama para juru runding tidak akur lagi banyak lahir kelompok yang mengatas namakan perjuangan dan menghina para juru runding yang sudah mau berdamai dengan Pemerintah Republik Indonesia pada tgl 15 Agustus 2005 .

Pasukan GAM Meusaboh Se-Aceh juga berseru kepada Wali Nanggroe Tgk. Malik Mahmud al-Haythar, sebagai ketua Delegasi GAM saat perundingan di Helsinki, agar segera melakukan rapat dengar pendapat sesama juru runding agar permasalahan Aceh segera dapat diatasi dengan baik.

Cek Prieh Sebagai ketua dalam grup GAM meusaboh Se-Aceh juga berharap Tolong dikesampingkan hal-hal pribadi, dan utamakan kepentingan nasional Aceh, Imbuhnya..




Editor Sipil GAM

0 komentar:

Post a Comment