Sunday, July 10, 2016

2:27 PM
Tengku Sanusi Muhammad atau Abu Sanusi

Langsa — Banyak pemimpin yang lahir dengan instan tanpa dasar dan sembarangan mengatasnamakan nilai-nilai perjuangan untuk rakyat. Dengan bermodal kekayaan dan masuk dalam suatu kelompok dia merasa diri menjadi sang pelahir dan tokoh yang memperjuangkan Aceh, dengan mengaku dialah sang pencutus dan seakan-akan mengetahui betul tentang sejarah perjuangan rakyat Aceh. Langkahnya untuk membangun Aceh hanya unsur kepentingan pribadi, tanpa menghiraukan rakyat.
Seorang pemimpin yang melupakan dasar kepemimpinan yang diajarkan gurunya, hanya akan membawa masyarakat dalam kehancuran dan ketidak makmuran. Begitu jugak dengan memimpin Aceh tanpa tau dasarnya perjuangan rakyat Aceh hanya akan membuat perpecahan dalam kalangan masyarakat Aceh itu sendiri.
Peutuah Abu Sanusi, “Sibak kayei na ukheu tunggai di timoh rayeuk boh jih leu dan mameh, jinoe ka dipereulei ngoen di cangkok bak pucok kayei raya, walau hasil jih bagah tapi hana keung sabab hana ukheu tunggai, bak kayei hana trep dimeuboh, bak kayei layei dan mate, hase abeh hanco.”
Maksut dari petuah Abu Sanusi adalah, “sebuah pohon yang tumbuh besar serta memiliki buah yang banyak dan manis itu kuat karena memiliki akar tunggal, namun bebeda dengan pohon yang di cangkok walapun hasilnya sama, pohon tersebut tidaklah kuat dan bertahan lama karena tidak memiliki akar tunggal, pohon itu akan layu dan mati.”
Saat dijumpai wartawan HARIANACEH.co.id Kamis (07/07/2016), Abu Sanusi mengungkapkan bahwa, “pemimpin yang lahir atas pengkhianatan kepada “Sang Guru” merupakan pemimpin yang hanya akan menghancurkan perjuangan rakyat.”
Kini banyak sekali orang yang ingin menjadi pemimpin. Tidak sedikit diantara mereka yang mengatasnamakan perjuangan dengan cara mencangkok pohon dasar untuk mendapatkan dukungan rakyat dan memanfaatkan peluang tersebut dengan memainkan kekayaan mereka.
Abu Sanusi jugak berpesan kepada seluruh rakyat Aceh” Pilihlah pemimpin Aceh yang memiliki dasar kepemimpinan dan lahir dari “Sang Guru” maka aceh akan maju, bukan memilih mereka yang ikut-ikutan tanpa memiliki dasar kepemimpinan dan berkhianat kepada “Sang Guru” karena hanya akan membawa Aceh pada kehancuran.
Sumber   :HARIANACEH.co.id

0 komentar:

Post a Comment